Manusia DICIPTAKAN UNTUK TUJUAN YANG BESAR
Apakah kita semua telah menyadari bahwa manusia diciptakan tidak untuk main-main? Ya, manusia diciptakan untuk tujuan yang besar. Apa itu? Tidak lain dan tidak bukan hanyalah untuk beribadah kepada Allah. Manusia dan jin diciptakan hanya untuk beribadah kepada Allah. Hidup kita di dunia ini hanyalah ujian, karena Allah ingin mengetahui siapa yang terbaik di antara hamba-Nya, siapa yang paling bertakwa.
Manusia terlahir ke dunia hanya membawa diri, telanjang, tanpa bekal harta. Tidak bisa apa pun kecuali sedikit hal. Namun Allah memelihara dan merawat kita dengan menurunkan kasih sayang-Nya melalui orang lain. KITA MEMBUTUHKAN ORANG LAIN. Lalu bagaimana kita bisa melaksanakan tugas besar kita? Allah membekali kita dengan otak (akal pikiran dan nafsu), itulah bekal terbesar kita. Berulang kali di dalam Al Qur’an Allah memerintahkan kita untuk berpikir, berpikir, dan berpikir (Biar nggak mubadzir tentunya). Dengannya kita menjadi makhluk yang sempurna. Otak manusia memiliki kapasitas yang luar biasa, terbatas namun batasnya tidak diketahui. Einstein sang ilmuwan saja baru menggunakan sebagian kecil dari kemampuan otak yang sebenarnya. Dengan adanya akal pikiran ini manusia bisa memilih tindakan yang tepat bagi kehidupannya. Tindakan yang tepat ini tidak terlepas dari nilai-nilai agama, sehingga akal dan nafsu kita terarah dengan benar dan menjadikan kita sebagai orang sukses. Jika itu sudah kita lakukan maka kita benar-benar mencapai derajat yang tinggi sesuai dengan tujuan penciptaan diri kita yang sebenarnya oleh Allah. Namun jika tidak, kita tidak bisa mencapai ‘kesempurnaan’ di dalam derajat kita yang sebenarnya. Derajat kita sangat rendah seperti setan atau lebih buruk dari binatang ternak.
Segala keperluan manusia di bumi ini telah disediakan oleh Allah, dan segalanya telah ditundukkan oleh Allah untuk kita. Apakah kita menganggap itu adalah sesuatu yang kecil? Tidak. Itu adalah amanah yang besar untuk dikelola dan dipergunakan dengan baik. Setiap manusia adalah pemimpin, dan yang paling minim adalah memimpin diri sendiri. Bahkan, mengendalikan hawa nafsu termasuk jihad yang terbesar. Manusia memerlukan keseimbangan agar dengan adanya kelebihan berupa otak mereka tidak zalim dan sombong, dan dengan nafsu mereka tidak melampaui batas/sewenang-wenang. Maka dari itu sangat disayangkan jika ada manusia yang terjerat narkoba, bunuh diri dan sebagainya sebagai suatu bentuk ketidakmampuan di dalam memimpin dirinya sendiri. Alam adalah kesatuan (system). Jangankan alam, tubuh kita saja merupakan suatu system. Jika ada satu anggota tubuh kita yang sakit makaseluruh tubuh akan sakit. Alam pun juga begitu, misalnya ada tetangga kita membuang sampah sembarangan di sungai dekat rumah, kita tidak mengingatkan maka kita juga akan kena dampaknya, seluruh rumah di sekitar sungai akan terendam banjir. Semacam itu contoh kecilnya. Maka dari itu berusahalah untuk mencapai kesempurnaan hidup kita dengan berbuat yang terbaik di dalam segala hal sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh Allah. Selamat menjadi manusia yang baru. Semoga sukses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.